Politik
Masuk Istana, Ini Resep Ngabalin yang Tak Dipunyai Stafsus Lain di KSP

JAKARTA – JARRAK.ID – Setelah Presiden Jokowi mengangkat politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, sebagai tenaga ahli Kepala Staf Kepresidenan (KSP), sampai kini terus memunculkan polemik.
Anggota Komisi II DPR RI, Yandri Susanto, mengatakan bahwa masuknya Ngabalin ke lingkaran istana justru tidak efesien. Karena, kata Ynadri, tugas barunya menjadi tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP) tidak jelas.
“KSP (Kepala Staf Kepresidenan) itu nyaris enggak ada kerjanya. Koordinasi antar kementerian sudah ada menteri koordinator. Soal teknis sudah ada Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet. Selain itu, sudah ada juga staf khusus lain. Oleh karenanya, tidak ada kerjanya,” terang dia di Jakarta, Jumat, (25/5/2018).
Menurut Yandri, KSP dinilai tidak memiliki fungsi yang maksimal. Karena itu, menurut dia, Presiden punya hak penuh untuk mengakomodir atau membubarkan. KSP yang menelan anggaran Rp200 miliar hanya dianggap pemborosan uang negara.
“Apalagi Pak Jokowi bilang hemat angggaran dan kinerja. Tapi ini hak Jokowi penuh. Kalau tahu ini buang anggaran, sudah ada fungsi lain, mungkin bisa. Tapi kalau untuk dibuang-buang kan sayang. Kalau mau bangun pesantren, sudah jadi berapa,” ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Sementara itu, pengamat politik, Hendri B Satrio, menyebut bahwa langkah Presiden Jokowi melalui KSP merekrut Ali demi mendekati umat Islam dan Ulama. Apalagi, menurut Hendri, Ngabalin adalah ulama yang cukup dikenal di masyarakat.
“Resep jitu yang dimiliki Ngabalin dan tidak dimiliki staf presiden lainnya, adalah ia seorang ulama dan sekaligus politisi, ini belum ada di staf lainnya,” ungkapnya.
Hendri menjelaskan, seharusnya yang merasa tertampar adalah staf khusus lain. Karena, sambung dia, selama ini tidak punya jurus jitu mendekati ulama dan umat Islam yang masih oposisi.
“Sampai jokowi harus merekrut oposisi, ini memperlihatkan bahwa selama ini belum ada yang bisa punya jurus jitu menggandeng ulama dan umat Islam yang bersebrangan dengan Jokowi,” pungkasnya.
-
Other3 hari ago
Curhat Ahmad Dhani ke Sandi: Sering Dikentuti Tahanan Lain
-
Daerah5 hari ago
Laskar Pemuda Ganding Laporkan Kepala UPT Pasar Disperindag ke Polres Sumenep, Ini ‘Dosa-dosanya’
-
Bisnis4 hari ago
Akhirnya Bos Bukalapak Minta Maaf ke Pendukung Jokowi
-
Daerah4 hari ago
BREAKING NEWS: Sumur Bor Semburkan Api Gegerkan Warga Batang-Batang Laok Sumenep